ExitJangan Lupa Klik Like/Suka!

Minggu, 30 Oktober 2011

Aneh !, Gara-Gara Pembalut, Gadis Ini Koma 2 Hari











Seorang gadis remaja hampir mati akibat keracunan darah lewat tampon
yang dipakainya. Kondisi yang menyerangnya ditengarai TSS. Apa itu TSS?



Paige Roffey (15) sempat ambruk di rumahnya di Rayleigh, Essex, Inggris,
dengan sindrom syok toksik (toxic shock syndrome/TSS) setelah
menggunakan tampon selama 4 jam. Ia sempat diminta pulang Southend
Hospital, tempatnya dirawat, yang mengiranya memiliki virus. Namun,
Paige bergegas kembali ke rumah sakit setelah pingsan di kamar mandi.



Sarah (39), ibu Paige bercerita, dokter mengatakan bahwa Paige berada
dalam kondisi kritis yang membuatnya koma selama dua hari. "Aku duduk di
samping ranjang putriku dan merencanakan pemakamannya. Aku tidak
berpikir ia akan berhasil melewati kondisi itu,” katanya.



Dokter terus mengamati perkembangan Paige, kemudian secara bertahap
mengurangi dosis obat. Mereka sempat memeringatkan Sarah bahwa otak
Paige mungkin mengalami kerusakan akibat koma.



Untungnya, kondisi Paige membaik dan ia bisa meninggalkan rumah sakit
setelah 10 hari. Paige cukup pulih ketika dipindah ke Basildon Hospital
selama sepekan. Dalam kondisi masih lemah, dia kembali ke sekolah dan
bertekad mengingatkan wanita muda lainnya terhadap dari bahaya
penggunaan tampon.



"Aku masih merasa sakit, tetapi aku mendapatkan kekuatan kembali. Aku
hanya ingin lebih banyak orang tahu tentang ini," sahut Paige, seperti
dikutip Dailymail.






Sindrom Syok Toksik



Sindrom syok toksik adalah penyakit yang sangat jarang terjadi, tapi
tergolong berat, yang disebabkan oleh racun bakteri. Dalam kasus yang
jarang, TSS disebabkan trauma seperti luka bakar atau gigitan serangga
atau sayatan bedah di mana bakteri bisa memasuki tubuh dan menyebabkan
infeksi.



TSS terjadi ketika bakteri yang biasanya hidup dan tidak berbahaya bagi
kulit, justru menyerang suplai darah dan melepaskan racun. Hal ini
menyebabkan penurunan tekanan darah secara drastis, sebagai gejala utama
TSS. Gejala lain seperti nyeri otot dan diare.



Siapapun bisa diserang TSS, baik pria, wanita, maupun anak-anak. Risiko
TSS lebih besar pada orang muda karena orangtua cenderung memiliki
antibodi yang diperlukan untuk melindungi mereka dari racun penyebab
TSS.



TSS menyerang sedikitnya 20 orang per tahun. Hanya sekira dua kasus
setiap tahun yang memiliki kaitan dengan pembalut. Pada wanita yang
pemicunya adalah pembalut, disarankan untuk untuk menggunakan pembalut
berdaya serap rendah selama haid lalu bergantian dengan handuk sanitasi.
Jika didiagnosis dan diobati dini dengan antibiotik, ada kesempatan
untuk pulih. 








Sumber :


vivanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar