ExitJangan Lupa Klik Like/Suka!

Rabu, 07 September 2011

Peneliti Menemukan Penyebab Perempuan Lebih Takut Film Horor


Film-film yang menayangkan adegan menyeramkan atau horor umumnya disukai
oleh kaum laki-laki dan dihindari perempuan. Kini penyebab mengapa
perempuan takut dengan film horor berhasil ditemukan.






http://www.anneahira.com/images/topic/horor.jpg





Sebuah studi menemukan bahwa perempuan lebih mungkin untuk
mengantisipasi adegan menakutkan yang muncul di depannya, kondisi ini
membuat perempuan lebih takut dibanding laki-laki saat menonton film
horor.



Ketika menonton film horor, perempuan selalu menerka-nerka adegan
berikutnya yang lebih negatif sebagai bentuk antisipasi, sementara pria
hanya menikmati tontonan di depannya.



Peneliti mengetahui hal ini karena ketika diberi peringatan mengenai
kekerasan yang ekstrem atau horor maka otak perempuan akan langsung
memberikan respons dengan melakukan suatu tindakan, sementara otak
laki-laki tetap tenang sampai peristiwa tersebut terjadi atau terungkap.



Hasil studi ini telah menunjukkan bahwa antisipasi terhadap sesuatu yang
buruk sudah cukup menimbulkan reaksi di otak perempuan, tapi tidak bagi
laki-laki, seperti dikutip dari Medindia.



Selain itu ketika perempuan dihadapkan pada sesuatu yang negatif maka
emosinya akan lebih cepat merespons sebagai akibat dari aktivitas di
otak sehingga mempengaruhi memorinya.



Jika tindakan antisipasi yang dilakukan saat menonton film horor besar, maka ia akan semakin ingat dengan adegan tersebut.



Mengantisipasi suatu peristiwa yang tidak menyenangkan bisa membantu tubuh menyiapkan reaksi terhadap situasi yang mengancam.



Tapi jika antisipasi yang dilakukan tersebut berlebihan maka bisa menyebabkan gangguan kejiwaan seperti kecemasan dan depresi.



Studi ini dilakukan oleh peneliti dari University College London yang
mempelajari bagaimana jenis kelamin mengantisipasi peristiwa yang tidak
menyenangkan.



Sebanyak 30 partisipan diukur aktivitas otaknya saat melihat pemandangan
positif (pemandangan alam yang damai) dan pemandangan negatif
(kekerasan ekstrem). Hasil studi ini telah dilaporkan dalam The Journal
of Neuroscience.


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar