Seperti Biasa, sebelumnya saya sudah memposting artikel Makalah Dampak Narkoba bagi Generasi Muda serta Artikel tentang Laporan Prakerin PT. Telekomunikasi yang mungkin dapat bermanfaat dan menjadi Inspirasi bagi sobat sekalian.
Untuk mendapatkan artikel lengkap Makalah Faktor Berkurangnya Minat Baca di Indonesia dapat mengklik link gambar di bawah ini.
Size : 40,1 KB
Info : http://blogadexme.blogspot.com/
Password : blogadexme
BAB I
PENDAHULUAN
Membaca merupakan suatu kegiatan yang dapat menambah wawasan dan memperluas cakrawala kita. Membuka sebuah buku sama ibarat kita membuka jendela. Jika kita membuka jendela, kita dapat melihat semua kejadian yang ada di luar kita. Begitu juga jika kita membuka suatu buku. Kita juga dapat melihat hal-hal nyata yang terjadi di luar.
Menurut Primanto Nugroho (2000) dalam penelitian kualitatifnya memaparkan, rendahnya minat baca disebabkan membaca perlu banyak waktu luang. Sementara orang Indonesia waktunya lebih banyak tersita untuk bekerja demi mempertahankan hidup dan meningkatkan kesejahteraan. Barangkali harga buku juga ikut andil menjadi pemicu rendahnya tingkat membaca. (Nurhidayah dalam Buku Tunjukkan Karakter Bangsa. (suaramerdeka.com).
Erna MS (2007) dalam penelitian kualitatifnya juga memaparkan, rendahnya minat baca di kalangan anak dapat disebabkan oleh kondisi keluarga yang tidak mendukung, terutama dari orang tua anak-anak yang tidak mencontohkan kegemaran membaca kepada anak-anak mereka. Selain itu, kurangnya perhatian dan pengawasan orang tua mereka terhadap kegiatan anak-anaknya. Hal ini dapat dikaitkan pula dengan konsep pendidikan yang diterapkan dan dipahami orang tua. Sementara terkait dengan fasilitas, minimnya ketersediaan bahan bacaan di rumah juga dapat membuat anak kurang berminat pada kegiatan membaca karena tidak ada atau kurangnya sumber bacaan yang tersedia di rumah. Selain dari sisi keluarga, terdapat juga pengaruh dari lingkungan.
Karena pengaruh ajakan yang begitu kuat dari lingkungan (teman), anak lebih memilih bermain dengan teman-temannya dibanding membaca buku. Dan terakhir, ketersediaan waktu yang kurang, membuat anak kurang berminat untuk membaca. Seperti yang dipaparkan pula oleh Primanto (2000), bahwa membaca memerlukan waktu luang. Kondisi sebagian anak yang kegiatan kesehariannya sudah sangat padat, tentu tidak memiliki waktu yang cukup untuk kegiatan membaca.
Seperti kondisi beberapa informan anak yang bersekolah dengan sistem full day school, tentu sebagian besar waktu dalam sehari sudah banyak dihabiskan di sekolah. Kesempatan memiliki waktu luang sangat terbatas. Apalagi jika masih ada kegiatan-kegiatan rutin yang mereka jalani setelah pulang sekolah. Kalaupun masih ada sisa waktu, mereka lebih memanfaatkan untuk bersantai dan melepas lelah.
A. Latar Belakang Masalah.
Dalam penelitian ini kami memilih Topik Berkurangnya Minat Membaca Siswa/I. Kami mengutip hal ini karena Menurut Ita Dwaita Lantari, rendahnya minat baca anak, tentu tidak hanya sebatas masalah kuantitas dan kualitas buku saja, melainkan terkait juga pada banyak hal yang saling berhubungan. Misalnya, mental anak dan lingkungan keluarga/masyarakat yang tidak mendukung. Orang kota mungkin kesulitan membangkitkan minat baca anak karena serbuan media informasi dan hiburan elektronik. Sementara di pelosok desa, anak lebih suka keluyuran ketimbang membaca. Sebab, di sana lingkungan/tradisi membaca tidak tercipta. Orang lebih suka ngerumpi atau menonton acara televisi daripada menunggui anak belajar. (Ita Dwaita Lantari dalam Minat Baca Vs Bahan Bacaan. (http://www.kompas.com).
Apa yang membuat niat membaca Siswa/I di perpustakaan tidak begitu tinggi? Sebab kita sudah tahu bahwa Membaca dapat membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir, meningkatkan pengetahuan, memori dan pengalaman. Padahal sudah hampir semua sekolah sudah memiliki Perpustakaan sebagai sumber buku yang baik, tapi apa jadinya malah perpustakaan sengat lah sepi rindu akan kedatangan Siswa/I. Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuaan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
Namun berdasarkan hasil survey yang kami lakukan dalam meneliti minat baca di SMK Assisi yang masih di kategorikan rendah sehingga masalah yang serius ini harus dapat diatasi dan diselesaikan bersama, dengan memberikan pembinaan lebih kepada siswa/i.
B. Pembatasan Masalah.
Suatu masalah akan terarah jika pembahasan tersebut hanya membahas satu topic dan tidak menyinggung topic yang lain dari pada topic inti. Permasalahan yang jelas batasnya akan melakukan penelitian semakin mendalam hal ini mendalami pendapat Ita Dwaita Lantari. Kami membatasi masalah hanya yang mengandung topic tentang Rendahnya Minat Membaca siswa/I.
C. Perumusan Masalah.
Guna untuk ingin mencapai penelitian ini, maka kami membuat sebuah perumusan masalah secara umum dan luas yang dipakai sebagai penelitian. Oleh karena itu masalah perlu memenuhi syarat-syarat agar perumusan masalah sesuai dengan topik yang di bahas. Maka dari situ berdasarkan latar belakang yang sebelumnya telah kami buat, kami dapat merumuskan masalah-masalah yang mempengaruhi minat baca, maka kami merumuskan sebuah pertanyaan sebagai berikut :
1. Mengapa minat baca siswa/I semakin rendah?
2. Apa yang menjadi Faktor-faktor yang mempengaruhi minat membaca?
3. Bagaimana upaya meningkatkan minat membaca?
4. Mengapa dari tahun ke tahun pengunjungan perpustakaan semakin rendah?
5. Bagaimanakah perpustakaan yang baik itu?
6. Apakah faktor kelengkapan sarana dan prasarana dalam Perpustakaan dapat menjadi pemicu dalam kegiatan membaca?
7. Apakah ada pengaruh minat baca Siswa/I terhadap perkembangan Tekhnologi?
8. Apa yang menjadi permasalahan utama jika niat membaca di hilangkan?
D. Tujuan Penelitian.
Suatu masalah yang dianggap penting untuk segera diselesaikan, masalah yang mendasari tentang hal minat membaca yang semakin rendah di tanah air kita harus secepatnya diselesaikan. Berdasarkan perumusan masalah yang kami buat oleh karena itu kami juga membuat sebuah Tujuan dari Penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui minat baca siswa/I.
2. Untuk mempengaruhi factor-faktor yang mempengaruhi Minat baca.
3. Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang perlu di perhatikan untuk meningkatkan minat baca.
4. Hanya untuk mengetahui perkembang siswa/I terhadap membaca.
5. Manfaat dari membaca di perpustakaan.
6. Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan minat belajar siswa.
7. Metode yang dilakukan delam kesadaran dan niat membaca yang kuat.
8. Apa yang mempengaruhi niat dalam membaca.
9. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan niat membaca.
E. Manfaat Penelitian.
Suatu penelitian haruslah mempunyai manfaat baik untuk pribadi maupun kelompok, adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat digunakan sebagai pegangan bagi peneliti.
2. Dapat digunakan sebagai sumbangan pikiran untuk meningkatkan minat baca.
3. Daapt digunakan sebagai sumbangan pikiran bagi dunia pendidikan khususnya Bidang studi Bahasa Indonesia.
F. Anggapan Dasar.
Setelah kami melakukan penelitian sekilas tentang minat baca siswa/I yang ada di SMK Assisi masih dikategorikan rendah, ini terbukti ketika kami melakukan observasi dan penelitian terhadap saran abaca-membaca atau perpustakaan yang masih kosong bahkan tidak ada sama sekali siswa/I yang berniat untuk membaca dan meminjam buku di perpustakaan. Oleh karena itu kami beranggapan bahwa niat baca di SMK Assisi masih rendah.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Apa Pengertian Minat.
Minat adalah suatu rasa kenginan seseorang untuk melakukan tindakan yang berdasarkan dorongan dari hatinya untuk melakukan hal tersebut.
B. Apa Pengertian Membaca.
Membaca adalah melakukan kegiatan baca untuk mendapatkan suatu informasi, suatu kegiatan yang dapat menambah wawasan dan memperluas cakrawala kita.
C. Apa Pengertian Berkurangnya Minat Membaca.
Berkurangnya Minat Membaca adalah menurunya kegiatan pencarian informasi dan wawasan dengan cara membaca.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian.
Lokasi penelitian yang kami lakukan adalah Sekolah SMK Assisi yang beralamatkan di Jln. Asahan Km. 6 Pematang Siantar. Lokasi penelitian ini berdasarkan pada fakta bahwa SMK Assisi adalah Sekolah Menengah Kejuruan yang sangat minim minat bacanya
B. Populasi Dan Sampel.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/I Kelas XII SMK Assisi Pematang Siantar Kabupaten Simalungun Tahun Ajaran 2009/2010 yang terdiri dari XII AK (38), XII AP (34), XII RPL ( 38), maka jumlah keseluruhannya adalah 110 orang.
Untuk menentukan jumlah sampel didalam penelitian ini Penulis berpedoman dengan pendapat Winarno dengan besarnya sampel tidak boleh kurang dari 10% dan populasi di bawah 100 orang maka sampel 50%....(Lihat artikel selengkapnya dengan Klik link Download di atas...).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar